Banjir Bandang


Created At : 2017-05-09 03:06:19 Oleh : Kang Amir Berita / Artikel Dibaca : 178
f1

f3
f4
f

          Di penghujung bulan April 2017 ini, Kecamatan Grabag khususnya di wilayah Desa Sambungrejo dan Desa Citrosono mengalami musibah bencana banjir bandang yang menelan korban 13 orang meninggal dunia dan tiga orang luka berat. Korban meninggal dunia terbanyak terdapat di Desa Sambungrejo yaitu 11 orang, sedangkan di Desa Citrosono sebanyak dua orang. Sedangkan korban luka berat berasal dari Desa Sambungrejo.

           Kejadian banjir bandang berawal ketika pada Hari Sabtu siang tanggal 29 April 2017 terjadi hujan lebat selama kurang lebih 3 jam. Intensitas hujan yang sangat tinggi tersebut menyebabkan tebing di Gunung Sokorini longsor dan menimpa sungai kecil yang ada di bawahnya. Banyaknya material longsoran membuat aliran air tertutup. Sementara hujan deras terus mengguyur. Tingginya intensitas hujan membuat air yang mengalir dari kawasan gunung semakin banyak. Akibatnya, material longsoran yang menutupi sungai jebol sehingga menyebabkan bencana banjir bandang. Terjangan banjir bandang dari arah gunung menyeret semua yang dilaluinya. Rumah, pohon dan bebatuan berukuran besar terseret banjir sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.

           Dampak dari banjir bandang di Grabag ini menyebabkan 24 rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, 12 rumah rusak ringan, 30 rumah terdampak bencana dan menyebabkan 244 jiwa mengungsi. Untuk meringankan beban korban bencana banjir bandang, sejak hari Sabtu sore sudah banyak relawan-relawan berdatangan ke lokasi bencana. Data per tanggal 2 Mei 2017, tercacat kurang lebih 463 orang relawan berada di lokasi bencana untuk membantu para korban. Relawan bencana tersebut terdiri dari berbagai instansi diantaranya : BPBD Kab. Magelang, Basarnas, Polri, TNI, Damkar Kab. Magelang, SAR Kab. Magelang, SAR MTA, SAR AGL, SKYDOR, Rendang, Cary, SAR Wonosobo, SAR RZ, SAR Klaten, SAR Grabag.
GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara